Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "DAMPAK SOSIAL TAWURAN ANTAR WILAYAH
RT/RW ".Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam
mata kuliah Ilmu Sosial Dasar pada Fakultas Teknologi Industri Universitas
Gunadarma.
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, masih banyak kekurangan dalam berbagai sudut pandang, mohon kritikan
dan saran yang membangun agar pembuatan makala untuk kedepannya bisa lebih
baik lagi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Bekasi,
07 Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………
PERYATAAN
………………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR...............................................................................
….iii
DAFTAR
ISI.............................................................................................…...iv
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………........1
A. LATAR
BELAKANG...........................................................................1
B. TUJUAN
................................................................................................1
C.
SASARAN....................................................................................…….1
- 2
BAB II PERMASALAHAN
…………………………………………….......3
A. PENGERTIAN TAWURAN
................................................................3
B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA TAWURAN .......3 - 4
C. CONTOH KASUS TAWURAN
ANTAR WARGA............................ 4
D. ANALISIS
TAWURAN MENGGUNAKAN SWOT………………...4 - 5
1.
Kekuatan (strength)……………………………………………………..4 - 5
2.
Kelemahan (weakness)………………………………………………….5
3.
Peluang (opportunity)…………………………………………………...5
4.
Tantangan (threats)……………………………………………………...5
BAB III KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI…………………………..6
A.
KESIMPULAN.............................................................................................6
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masa perkembangan yang
terjadi pada saat remaja adalah masa yang sulit, karena banyak faktor yang
mempengaruhi, baik secara internal maupun eksternal dalam kehidupan remaja itu
sendiri. Semakin sering terjadi tawuran yang terjadi baik oleh kalangan
mahasiswa sampai antara RT/RW di daerah jakarta, merupakan hal yang perlu
diperhatikan dan sangat menghawatirkan.
Hal
ini yang terjadi pada saat tawuran adalah perilaku agresif dari seseorang
individu atau kelompok, menurut Murray
didefinisikan sebagai suatu cara untuk melawan dengan sangat kuat, berkelahi,
melukai, menyerang, membunuh atau, menghukum orang lain. Singkatnya agresi
adalah tindakan yang dimaksudkan untuk melukai orang lain atau merusak milik
oarang lain.
Banyaknya
tawuran antar remaja di kota - kota besar di Indonesia merupakan fenomena yang
menarik untuk dibahas dan di cari jalan keluarnya untuk mengatasi masalah
tawuran antar warga. Perkelahian yang dilakukan oleh sesama remaja ini sangat
merugikan banyak pihak selain para remaja itu sendiri dan untuk mencari jalan
penyelesaian terbaik dalam menekan permasalah ini agar tidak terus-menerus
berlangsung dalam kehidupan para remaja dan tidak berdampak buruk pada masa
depan mereka.
B.
Tujuan
Dalam
hal ini tujuannya adalah mengetahui faktor-faktor penyebab yang dapat memicu
dan menumbuhkannya tawuran antar warga,menemukan penanggulanan yang tepat dalam
menyikapi kenalakalan sikap para remaja.
C. Sasaran
1. Warga
Pelaku
utama yang melakukan dalam permasalahan ini adalah warga itu sendiri tanpa
mengenal adanya pembatas nama dari tempat itu sendiri.
2. Orang
Tua/ Masyarakat
Para
remaja yang sering melakukan tindakan asusila biasanya karena pelajar yang
sering menghadapi konflik di keluarganya. Seperti , kurang perhatian dari kedua
orang tuanya, sikap orang tua yang selalu menyelesaikan masalah dengan tindakan
kekerasan menyebabkan pola pikir anak menjadi tidak baik. Sehingga anak
melampiaskannya kepada orang lain dan selalu menyelesaikan masalah dengan emosi
atau tindakan yang kasar.
3. Pihak
Kepolisian
Kepolisian
yang menertibkan keamanan dan kenyamanan untuk selalu memberikan peraturan yang
baik untuk semua pihak terutama kepada remaja dan pelajar.
4. Pemerintah
Ikut
sertanya pemerintahan dalam permasalahan yang dihadapi oleh para warga terutama
remaja saat ini dalam mengurangi masalah tawuran antar warga.
BAB
II
PERMASALAHAN
A.
PENGERTIAN
TAWURAN
Tawuran adalah perilaku agresi dari seorang individu atau kelompok.Agresi
itu sendiri diartikan sebagai cara untuk melawan dengan sangat
kuat,menyerang,membunuh atau menghukum orang lain,dengan kata lain agresi
secara singkat didefinisikan sebagai tindakan yang dimaksudkan untuk melukai
orang lain atau merusak milik orang lain
B.
FAKTOR
– FAKTOR PENYEBAB TAWURAN
Tawuran tidak terjadi dengan sendirinya.
Setiap tawuran yang terjadi selalu ada factor atau modus dibelakangnya. Factor
yang mempengaruhi terjadinya tawuran berasal dari individu / kelompok yg
berarti merupakan factor internal dan ada juga factor dari luar yaitu factor
eksternalnya.
1. Faktor Internal
Ketidak
mampuan/kurang mampunya beradaptasi dengan lingkungan sosial yang kompleks
menimbulkan tekanan pada setiap orang. Terutama pada remaja yang mentalnya
masih labil dan masih dalam pencarian jati diri dan tujuan hidup. Kekompleksan
seperti keberagaman budaya, kemampuan ekonomi dan pandangan tidak bisa diterima
sehingga dilampiaskan lewat kekerasan.
Saat tidak mampu beradaptasi, rasa putus asa,
menyalahkan orang lain dan memilih cara instan untuk memecahkan persoalan
membuat rasa frustasi semakin mengendalikan emosi pelajar yang labil.
Ketidakpekaan terhadap perasaan sesamanya mengakibatkan pelajar tega menganiaya
hingga membunuh sesamanya Sebenarnya, dalam diri mereka butuh pengakuan.
2.
Faktor
Eksternal
Baik buruknya rumah tangga atau berantakan dan tidak nya
sebuah rumah tangga. Perlindungan lebih yang diberikan orang tua,Penolakan
orang tua, ada pasangan suami istri yang tidak pernah bisa memikul tanggung
jawab sebagai ayah dan ibu. Pengaruh buruk dari orang tua, tingkah laku
kriminal dan tindakan asusila.
3.
Faktor
Lingkungan Sekolah
Lingkungan
sekolah yang tidak menguntungkan bisa berupa bangunan sekolah yang tidak
memenuhi persyaratan, tanpa halaman bermain yang cukup luas, tanpa ruangan olah
raga, minimnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid di dalam kelas yang
terlalu banyak dan padat, ventilasi dan sanitasi yang buruk dan lain
sebagainya.
4. Lingkungan Keluarga
Lingkungan
sekitar yang tidak selalu baik dan menguntungkan bagi pendidikan dan
perkembangan remaja, seorang anak remaja yang belum mempunyai pengetahuan cukup
mengenai pengetahuan sosial dapat dengan mudah di pengaruhi lingkungan sekitar.
C.
CONTOH
TAWURAN ANTAR WARGA
Tawuran
antar-kelompok remaja yang memakan korban jiwa terjadi siang ini di Jalan
Minangkabau Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Menurut keterangan saksi mata, tawuran yang terjadi di dekat Restoran Toba Tabo
tersebut melibatkan remaja Warga Matraman. Seorang saksi mata, kejadian yang
bermula dengan saling melempar batu saat kedua belah pihak bertemu, pada hari
Rabu tanggal 26 september 2014 sekitar jam 13.00. Warga yang melarikan diri ke
arah Manggarai. Kemudian Warga dikejar warga laiinya dari situ genteng . Dimana
salah satu anggota warga matraman tertinggal dari kelompoknya, kemudian terkena
senjata tajam berupa celurit dari salah warga situ genteng.
Kemudiaan
korban langsung terjatuh di tengah jalan menuju arah Tebet-Pancoran, dengan
keadaan luka yang cukup parah di bagian rusuk dan pinggangnya, ia pun meninggal
sebelum dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo yang berada di Jakarta Pusat.
Dengan
saksi mata lainnya, menuturkan korban yang sering di panggil dengan nama
panggilan Yadut. Bernama lengkap sebagai Deny Yanuar berumur 17 tahun, seorang
warga yang bertempat tinggal di Jalan Manggis I RT 04 dan RW 05 NO 2, Manggarai
Selatan. Ia juga tercatat di sekolahnya sebagai warga asli daerah tersebut.
D.
ANALISIS
TAWURAN MENGUNAKAN TAWURAN
Analisis permasalahan Dampak
Sosial Tawuran Antar Wilayah RT/RW di Jakarta dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari
aspek :
a. Kekuatan
(strength)
Point-point yang dianggap sebagai
nilai positif dari apa yang akan mereka lakukan. Berikut point-pointnya.
1.
Merasa
jantan dan terkesan hebat
2.
Membela
“Nama Baik” wilayahnya supaya tidak dilecehkan oleh wilayah lain atau membela
teman untuk membalaskan dendamnya
3.
Keberadaan
atau eksistensi dirinya maupun nama wilayah akan diakui kehebatannya
b.
Kelemahan (weakness)
Pada
point ini lebih kepada keberadaan atau eksistensi sebelumnya dari warga di
wilayah itu sendiri. Berikut analisisnya.
1. Dianggap sebagai pengecut dan tidak
dianggap
2.
Masalah
sepele yang tidak dipecahkan dengan akal sehat
3. Mereka menganggap kesendirian adalah
suatu kelemahan, sehingga bergabung menjadi satu dalam suatu geng atau kelompok
akan menjadi kuat
4. Pemikiran para pelajar yang masih
cenderung emosial atau belum labil.
5.
Kurangnya
perhatian dari orang tua, serta lingkungan sekitar.
c.
Peluang (opportunity)
1. Kurangnya
perhatian dari orangtua, dan guru terhadap mereka
2.
Kurangnya
komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua ataupun orang dewasa disekitar
mereka.
3.
Kurangnya
pengawasan dari pihak RT/RW setempat untuk memantau kegiatan para warganya.
4.
Ketidakdisiplinan
atau ketidaktegasan pihak RT/RW setempat dalam memberi sanksi kepada para warga yang bermasalah.
5.
Kurangnya
kegiatan-kegiatan positif di dalam maupun di luar lingkungan.
d.
Tantangan/Hambatan (threats)
Ancaman yang akan mereka terima apabila mereka melakukan
tawuran.
1. Di
tangkap polisi / dipenjarakan
2. Senjata
dari lawan yang dapat melukai diri,para warga dan orang lain.
Kehilangan nyawa.
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.
Kesimpulan dan Saran
Tawuran antar remaja berdampak negatif bagi beberapa
pihak terutama bagi para remaja itu sendir, tawuran yang dilakukan oleh para
remaja merupakan alasan mereka terhadap faktor internal dan eksternal di
sekitar kehidupan mereka yang kurang baik dan sangat mempengaruhi. Terlebih
lagi dengan masa pertumbuhan yang masih memerlukan informasi dan pengetahuan
mengenai kehidupan sosial masyarakat.
2. Rekomendasi
Ada berbagai cara
untuk menanggulangi tawuran. Cara-cara tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3
yaitu:
a.
pengajaran, terdiri dari memberikan pendidikan moral melalui orang
tua dan acara atau kegiatan sekolah, serta menghadirkan figur atau teladan yang
baik seperti seorang guru, orang tua, dan teman atau kerabat yang memiliki
kepribadian baik dan kemampuan untuk mengarahkan seseorang untuk berperilaku
baik.
b. perhatian, orang tua berperan untuk memberikan perhatian lebih
kepada anak-anaknya khususnya dalam mengawasi pergaulan mereka.
c.
mawas diri, seseorang harus melakukan intropeksi diri untuk
mengetahui kelemahan dirinya dan memperbaiki sifat-sifat yang tidak sesuai
dengan nilai norma dan moral.
DAFTAR
PUSTAKA
(Hall
dan Lindzey, psikologi kepribadian, 1993)
(Pangloli,
2009; “Makalah Tawuran remaja,” 2011),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar